Britain Rules Europe?

Britain Rules Europe?

BD - Di era keemasan imperium Inggris, pernah ada satu istilah yang sangat terkenal. Britain Rules The Waves (Inggris Raya Menguasai Gelombang / Inggris Raya Menguasai Lautan). Terkesan angkuh, arogan, namun memang demikian faktanya.

Di masa puncak pelayaran, sekitar abad 15-19, siapa pun yang mampu menaklukkan lautan maka otomatis menjadi menguasai dunia. Kerajaan Inggris, kala itu, dianggap memiliki armada terkuat di dunia.

Alhasil, kapal-kapal mereka melanglang-buana sampai ke ujung dunia (baca: New Zealand).

Mereka punya pelaut-pelaut handal, dan kapal berkualitas yang mampu berlayar ratusan ribu kilometer untuk mencari sumber daya alam maupun manusia dari setiap jengkal globe.

Nah.. pekan ini kita seperti dibuat 'de javu' dengan keberhasilan tim-timg asal Inggris Raya yang menguasai partai puncak Kompetisi Eropa.

Tottenham Hotspur dan Liverpool melaju ke final Champions League (UCL) dengan style. Kenapa dengan style?

Karena mayoritas pengamat sepakbola dunia meramal sebaliknya. Spurs yang tertinggal 1-0 di kandang, berhasil membalikkan keadaan dengan skor 3-2 di Johan Cruyff Arena lewat hatrick Lucas Moura.

Liverpool, di sisi lain sempat dipandang sebelah mata setelah di leg pertama di Camp Nou diberantakkin 3-0 sama Barcelona. Namun di Anfield, pasukan Jurgen Klopp secara dramatis membalikkan skor 4-0.

Dinihari tadi, dua tim asal London, Arsenal dan Chelsea melengkapi dominasi Inggris dengan kemenangan atas lawan-lawan mereka.

Arsenal tidak menemui kesulitan menyingkirkan Valencia. The Gunners menang di dua leg dengan aggregate (7-3).

Sementara, The Blues agak sedikit tertatih usai menyingkirkan satu-satunya wakil Jerman di Europa League, Eintracht Frankfurt lewat drama adu penalti. Kedua tim bermain kembar 1-1 di leg pertama dan kedua.

Alhasil, apapun hasil di Baku dan Madrid nanti, dapat dipastikan dua trofi bergengi Eropa bakal mendarat di Inggris. 

Pembaca, banyak yang mengatakan FOOTBALL (sudah benar-benar) COMING HOME? Benarkah? Parameter-nya mudah, hitung saja berapa pemain inti Inggris yang berkutat di empat wakil inggris yang akan berjibaku nanti?

Mari kita tilik dari Liverpool dulu. Di tim yang belum pernah juara Premier League ini praktis hanya ada dua, bek kanan Trent Alexander-Arnold dan midfielder Jordan Henderson. 

Lawan-nya di final, Spurs punya Kieran Trippier, Danny Rose, Harry Kane dan Eric Dier. Lumayan ada empat.

Beralih ke finalist Europa League. Pertama, Arsenal. Mereka sama sekali tidak punya pemain inti timnas Inggris. Chelsea hampir mirip-mirip. Di sana memang ada Danny Drinkwater dan Ross Barkley.

Namun seperti kita ketahui kedua-nya bukan bagian utama dari skuad 'The Three Lions'.

Kesimpulan-nya? Dari empat finalist nanti hanya ada enam pemain timnas Inggris yang menjadi backbone dari masing-masing klub. 

Britain memang betul menguasai Eropa, tapi klub-nya..
Timnas-nya? Beda coiiii...


PENULIS :IG @bungharpa

Berita Terkait